Histrionic personality disorder (HPD) adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi cara seseorang dalam mengekspresikan emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini membuat penderitanya berperilaku dramatis dan sangat berkeinginan untuk menjadi pusat perhatian.
Penderita histrionic personality disorder (HPD) cenderung berpikir dan berperilaku secara berlebihan untuk menarik perhatian dan mendapatkan persetujuan dari orang di sekitarnya. Kemunculan gangguan kepribadian histrionik sering kali dipengaruhi oleh pengalaman masa kecilnya.
Histrionic personality disorder dapat dialami oleh siapa saja, tetapi wanita lebih berisiko mengalami kondisi ini daripada pria. Gangguan kepribadian ini umumnya mulai terlihat pada usia remaja hingga awal masa dewasa.
Gangguan kepribadian histrionik dapat membuat penderitanya merasa tidak puas atau kecewa bila tidak mendapatkan perhatian atau persetujuan yang diinginkan. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menimbulkan masalah dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan sosial hingga lingkungan kerja.
Penyebab Histrionic Personality Disorder
Penyebab pasti dari histrionic personality disorder masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:
- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat histrionic personality disorder
- Mengalami trauma masa kecil, misalnya sering diabaikan, kehilangan anggota keluarga, atau kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis
- Memiliki orang tua yang pola asuhnya tidak konsisten dan terlalu memanjakan pada masa kanak-kanak
Selain faktor-faktor di atas, ketidakseimbangan kadar zat kimia di otak yang mengatur mood dan proses berpikir, seperti serotonin dan dopamin, juga dianggap menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami gangguan ini.
Gejala Histrionic Personality Disorder
Gejala histrionic personality disorder awalnya mulai terlihat pada usia remaja hingga permulaan masa dewasa. Berikut ini adalah tanda dan gejala yang bisa menunjukkan histrionic personality disorder:
- Berusaha mencari perhatian yang berlebihan, seperti berpakaian mencolok atau melebih-lebihkan cerita
- Mengalami perubahan emosi secara cepat
- Merasa kurang dihargai atau tertekan saat tidak menjadi pusat perhatian
- Tidak memedulikan perasaan atau kebutuhan orang lain
- Mudah tersinggung ketika menerima kritik
- Mengekspresikan emosinya secara dramatis dan berlebihan
- Mudah tertipu dan dipengaruhi oleh orang lain, terutama oleh orang yang dikagumi
Kapan harus ke dokter
Jika orang terdekat Anda menunjukkan tanda-tanda histrionic personality disorder, seperti emosi dan keinginan yang berlebihan untuk menjadi pusat perhatian hingga telah mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi secara online melalui Chat Bersama Dokter.
Melalui konsultasi ini, dokter dapat memberikan solusi penanganan yang aman dan nyaman, terutama jika ada masalah hubungan, depresi, kecemasan, atau perilaku impulsif yang mempengaruhi pekerjaan dan kehidupan sosial.
Diagnosis Histrionic Personality Disorder
Untuk mendiagnosis histrionic personality disorder, dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien seputar riwayat kesehatan pasien, untuk mengetahui penyebab awal kondisi ini.
Selanjutnya, dokter akan menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) untuk mendiagnosis histrionic personality disorder. Menurut pedoman tersebut, diagnosis gangguan kepribadian histrionik dapat ditegakkan bila pasien memiliki 5 dari beberapa kriteria berikut ini:
- Merasa tidak nyaman jika tidak menjadi pusat perhatian
- Menggunakan penampilan fisiknya untuk menarik perhatian orang lain
- Mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain
- Memiliki emosi yang cepat berubah
- Mengekspresikan emosinya secara dramatis dan berlebihan
- Mengira memiliki hubungan yang lebih istimewa dengan orang lain daripada kenyataannya
Pengobatan Histrionic Personality Disorder
Histrionic personality disorder dapat diatasi dengan psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Berikut adalah penjelasannya lebih lanjut:
Psikoterapi
Psikoterapi merupakan pilihan pertama dalam mengatasi histrionic personality disorder. Psikoterapi bertujuan untuk mengatasi ketakutan atau kecemasan yang sering muncul, serta memperbaiki pola-pola perilaku yang tidak produktif, seperti mencari perhatian atau berperilaku dramatis.
Psikoterapi dapat dilakukan secara individual atau berkelompok dengan pasien lain yang juga menderita histrionic personality disorder. Beberapa jenis psikoterapi yang biasanya dilakukan adalah:
- Terapi berkelompok atau group therapy, untuk membantu pasien berdiskusi dan berbagi dengan pasien lain yang juga menderita gangguan kepribadian histrionik
- Terapi perilaku kognitif, untuk mengenali dan memperbaiki pola pikir pasien, dari negatif menjadi positif
- Psikoterapi psikodinamik, untuk mengungkap dan menyelesaikan konflik emosional atau pengalaman masa kecil yang memengaruhi perilaku dan pola pikir mereka saat ini
- Psikoterapi suportif, guna mengatasi gejala dan mengembangkan keterampilan untuk mengatasi masalah
Obat-obatan
Sampai saat ini, belum ada obat-obatan untuk mengatasi histrionic personality disorder. Namun, jika kondisi ini sudah disertai dengan gejala gangguan kecemasan maupun depresi, dokter akan meresepkan obat untuk membantu mengatasi gangguan mental tersebut, seperti antidepresan.
Komplikasi Histrionic Personality Disorder
Histrionic personality disorder dapat mengganggu kehidupan penderitanya, baik di lingkup keluarga, orang terdekat, atau pekerjaan. Penderita histrionic personality disorder yang tidak tertangani berisiko menderita gangguan mental lain, seperti:
- Gangguan gejala somatik, yaitu keyakinan bahwa penderita memiliki suatu penyakit atau kelainan bentuk fisik, yang tidak terbukti secara medis
- Serangan panik, yaitu munculnya perasaan takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba dan disertai gejala fisik, seperti detak jantung cepat dan sesak napas
- Gangguan konversi, yaitu kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya sampai mengalami gejala penyakit serius pada sistem saraf, misalnya kejang, gangguan pendengaran, buta, atau lumpuh
Pencegahan Histrionic Personality Disorder
Karena penyebab terjadinya histrionic personality masih perlu diteliti lebih lanjut, maka belum ada cara pasti untuk mencegah seseorang mengalami gangguan ini. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya histrionic personality disorder, meliputi:
- Memberikan perhatian dan pujian yang sesuai dengan pencapaian anak
- Mengajarkan anak untuk melatih emosinya sejak dini
- Membantu anak untuk mengembangkan rasa percaya dirinya ke arah yang positif
- Membiasakan anak untuk berbicara terbuka tentang perasaannya
- Segera berkonsultasi dengan psikolog bila anak atau salah satu keluarga Anda menunjukkan tanda-tanda awal histrionic personality disorder