Meski sangat umum ditemukan, tipes sebenarnya adalah salah satu penyakit infeksi yang sangat bisa dicegah. Pada dasarnya, prinsip pencegahan tipes adalah dengan rutin menjaga kebersihan, serta menjalani vaksinasi jika perlu.
Upaya Pencegahan Tipes yang Perlu Diterapkan Setiap Orang
Pencegahan tipes adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah benar-benar bersih atau dimasak dengan matang. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tipes:
1. Rajin mencuci tangan
Bakteri penyebab tipes bisa menyebar melalui tangan kita sendiri jika kebersihannya tidak terjaga. Hal ini karena bakteri penyebab tipes bisa mengontaminasi makanan dan permukaan benda di sekitar kita.
Oleh karena itu, kita perlu membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir guna mencegah tipes. Kebiasaan ini perlu diterapkan pada aktivitas berikut ini:
- Sebelum dan sesudah makan
- Setelah menggunakan toilet umum
- Setelah buang air kecil maupun buang air besar
- Sebelum dan setelah mengolah makanan
- Setelah membersihkan kotoran, seperti
- Setelah mengganti popok bayi
2. Jaga kebersihan diri dan lingkungan
Barang-barang yang dipakai bersama atau barang pribadi penderita tipes bisa menjadi sumber penularan penyakit ini. Jika Anda sedang merawat penderita tipes, jangan berbagi barang pribadi, seperti handuk, sprei, atau peralatan mandi, agar Anda tidak tertular tipes.
Selama masih sakit, pisahkan cucian pakaian, handuk, atau sprei penderita tipes dan cucilah dengan air hangat. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah merawat atau memegang barang di sekitar penderita tipes.
3. Hindari jajanan pinggir jalan
Menghindari konsumsi makanan pinggir jalan juga bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah tipes. Usaha makanan pinggir jalan sering kali tidak menggunakan air mengalir untuk mencuci bahan makanan atau alat bekas makan, tetapi malah memakai 1–2 ember air yang ditampung.
Hal tersebut membuat upaya menjaga kebersihan makanan dan alat makan dari bakteri menjadi lebih sulit, termasuk bakteri penyebab tipes.
5. Cuci sayur dan buah-buahan hingga bersih
Sebelum diolah dan dikonsumsi, buah dan sayur sebaiknya dicuci hingga bersih sebagai cara mencegah tipes. Hal ini untuk menghilangkan kotoran dan pestisida, serta mengurangi kemungkinan kontaminasi berbagai bakteri, termasuk bakteri Salmonella typhi penyebab tipes.
Sebelum memakan langsung sayur dan buah, cucilah terlebih dahulu dengan menggunakan air matang. Jika hendak memasaknya, pastikan sayur sudah bersih dari kotoran dan dimasak matang seluruhnya.
6. Batasi konsumsi makanan laut atau seafood yang tidak matang
Makanan laut seperti tiram, kerang, atau ikan mudah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Oleh karena itu, jangan mengonsumsi makanan laut mentah kecuali jika penyajinya memiliki sertifikasi untuk menghidangkan menu tersebut.
Selain itu, perhatikan tingkat kematangan hidangan seafood, terutama yang bercangkang, seperti kerang, tiram, atau kepiting. Hal ini karena bagian dalam cangkang mungkin belum matang dan mungkin masih terkontaminasi bakteri, termasuk bakteri penyebab tipes.
7. Bersihkan kamar mandi secara rutin
Kamar mandi bisa menjadi salah satu tempat yang dipenuhi oleh bakteri, termasuk bakteri Salmonella typhi, jika kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Rutin membersihkan kamar mandi dengan cairan disinfektan bisa menjadi salah satu cara mencegah penyebaran penyakit tipes.
8. Hindari konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi
Cara lain untuk mencegah penyakit tipes adalah dengan menghindari konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Pasteurisasi merupakan proses pemanasan susu pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri berbahaya yang mungkin terkandung di dalamnya, termasuk bakteri Salmonella typhi.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi bakteri penyebab tipes, pastikan susu yang hendak diminum sudah melalui proses pasteurisasi.
9. Lakukan vaksinasi tifoid
Selain beberapa cara di atas, tipes juga dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Di Indonesia, vaksinasi tifoid termasuk imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah meski belum tergolong wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak usia di atas 2 tahun, dan diberikan tiap 3 tahun hingga anak berusia 18 tahun.
Penting untuk diingat bahwa pemberian vaksin tifoid tidak menjamin 100% kebal terhadap bakteri penyebab tipes. Risiko terserang tifoid tetap ada meski gejala yang terjadi tidak separah gejala pada orang yang belum menerima vaksin.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, diharapkan risiko tertular penyakit tipes dapat berkurang. Jika Anda mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri perut, atau lelah berat, segera ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.